Rabu, 06 Maret 2013

Sekawan Cilik Melangkah






Oleh : Ilyas yusuf

Aku mulai menulis sesuatu hal yang lama
Cerita pelipur lara yang ku anggap telah tua
Jika saja cerita ini manusia
Umur mungkin berucap “ Aku Menua ”

Waktu itu pagi menjemput raga
Terbangun maya lalu berucap “ Selamat Pagi Dunia ”
Aku terbangun untuk merangkak lalu berlari
Mencari kesetiaan alam tersenyum pada kami

Lalu terdengar bunyi di kejauhan
Aku dipanggil seraya melangkah dengan sigap
Aku pergi dahulu, KESANA !
Aku pergi dahulu,dan tertawa sekali merana

Dan sekawan cilik bertemu di perantauan
Atau yang kami sebut sebagai pengabdian
Lalu bersama melangkah ceria
Menulis cerita tentang sekawan cilik melangkah


Sekawan cilik…
Aku dan mereka
Bersama dalam bagian cerita
Berjalan lalu berlari dan berjalan kembali
Lalu terlukis jejak di pena pasir

Melalui rentetan kisah di keabadian
Belantara pekat, hewan pemburu penakut, dan lalu kegelapan malam
Sekawan cilik melangkah
Berburu angan yang kami sebut di perantauan

Jika umur telah berucap “ Aku mulai menua ”
Dan waktu memberi batas kedamaian
Sekawan cilik, Aku dan mereka
Melangkah, berjalan, berlari, lalu bersepeda bersama

Yang kami sebut itu
Adalah tentang waktu yang memberi batas
Tentang cerita yang tergantung di keabadian
Namun perantauan tetap menyetia

Jika burung telah bersarang di aviari
Dan tulisan kekal di kameo
Maka sekawan cilik, Aku dan mereka
Akan melangkah bersama

Dalam jejak-jejak cerita lama
Telah ku sampaikan sedikit yang terjaga
Bahwa sekawan cilik itu adalah
Penari di esok hari…..!

Share:

0 komentar:

Posting Komentar